您现在的位置是:quickq io下载苹果版 > 娱乐
Ayah Ibu Jangan Cuma Salahkan Gadget, Hadirlah untuk Anakmu!
quickq io下载苹果版2025-06-06 17:04:13【娱乐】2人已围观
简介Jakarta, CNN Indonesia-- Waktu tak bisa diulang. Begitu juga tumbuh kembang anak.Kalimat itulah yang quickq官方网站ios下载
Waktu tak bisa diulang. Begitu juga tumbuh kembang anak.
Kalimat itulah yang terpatri dalam hati dan benak Intan (30) saat pertama kali harus menemani anak semata wayangnya, Senja menjalani terapi tumbuh kembang. Saat itu, usia Senja baru lewat 15 bulan.
Jelang usia 16 bulan, Senja belum juga babblingalias mengoceh yang jadi fase awal perkembangan bahasa pada bayi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga :![]() |
Namun ia harus "tega" demi Senja bisa tumbuh sesuai milestone-nya.
"Ini konsekuensi yang harus kamu terima karena mungkin skip-nya aku sebagai ibu, karena memang waktuku enggak banyak memberikan kamu stimulus dari kamu lahir," kata Intan saat berbincang dengan CNNIndonesia.com, Senin (22/7).
Intan adalah seorang jurnalis di salah satu kantor berita nasional di Jakarta. Pekerjaan Intan sebagai wartawan sering kali mengharuskannya pulang larut, karena itu ia harus berbagi peran pengasuhan dengan mertua.
Selama diasuh mertua saat ia bekerja, tak ada yang mencurigakan dari pertumbuhan Senja. Senja tumbuh sehat dengan gizi yang tercukupi, namun tak dimungkiri belum mengoceh seperti anak seusianya.
Intan mulai curiga anaknya speech delayusai dokter belum juga memberikan vaksin MMR dengan alasan Senja belum babblingdi usia 15 bulan. Selain itu, Senja juga sering tantrum karena kesulitan mengutarakan keinginannya.
Lihat Juga :![]() |
Singkat cerita, ia membawa Senja ke klinik tumbuh kembang di Yogyakarta lantaran antrean panjang di klinik Jakarta. Intan memilih Yogyakarta karena di sanalah kampung halaman orang tuanya.
Dari sejumlah saran dokter dan assessment, Senja disarankan untuk menjalani terapi okupasi, wicara, dan sensori, serta diresepkan sejumlah menu makanan untuk mengejar ketertinggalan perkembangannya.
Menurut Intan, ada banyak faktor yang menyebabkan kondisi Senja. Apalagi, saat itu dunia baru saja dihadapkan dengan pandemi Covid-19.
"Jadi memang pada saat itu ada faktor-faktor seperti saat Senja masih bayi tuh kayak kurang bermain, kurang eksplor, too much gadget. Terus yang namanya di Jakarta kita berharap bisa sensori apa, sih? Ya udah di rumah doang," ujarnya.
Ada banyak aktivitas yang harus Senja lalui selama terapi untuk mengobati speech delaydan ADHD. Mulai dari main pasir, slime, membedakan tekstur benda, hingga puzzle.
Senja juga diberikan terapi pijat pipi, sikat gigi, berlatih artikulasi pengucapan huruf, hingga berlatih menggenggam, remas, lempar, dan tangkap. Semua itu ia jalani selama kurang lebih satu tahun di Yogyakarta.
Bukan sepenuhnya salah gadget
![]() |
Kebablasan gadget sering kali jadi faktor penyebab anak mengalami masalah tumbuh kembang. Padahal sebenarnya, gadget bukanlah faktor satu-satunya, apalagi biang kerok masalah tumbuh kembang anak jika digunakan dengan bijak, sesuai kebutuhan dan batasan.
Intan tak menampik sejak kecil Senja banyak terpapar layar TV selama berada di rumah. Kata Intan, Senja senang menonton Youtube yang menampilkan tayangan dalam dua bahasa, Inggris dan Indonesia.
Namun, ia menegaskan bahwa kondisi speech delaypada Senja tak hanya semata-mata akibat terlalu banyak screen time.
Lihat Juga :![]() |
"Sebenarnya gadget juga enggak bisa disalahin, sih, kalau kita juga memberikan stimulus yang cukup buat anak. Kalau aku memang, oke, Senja memang sempat speech delay karena aku tidak memberikan stimulus yang cukup."
Hal ini diamini praktisi psikologi anak Aninda yang tak sepakat gadget selalu jadi kambing hitam dari semua permasalahan tumbuh kembang anak.
"Bukan salah gadget sepenuhnya karena memang pada era sekarang ini ibaratnya kita hidup berdampingan sama gadget. Nah sekarang gimana cara orang tua bisa membuat anak lebih bijak dalam menggunakan gadget," kata Aninda kepada CNNIndonesia.com.
Aninda mengatakan, penggunaan gadget dan urusan screen timeuntuk anak bisa disesuaikan dengan usia, kebutuhan, dan manfaatnya untuk anak. Serta disesuaikan dengan cara orang tua mendampingi dan menstimulasi anak.
"Misal, anak perlu menggunakan gadget karena ada tugas dari sekolah itu akan berbeda maknanya dengan orang tua yang membiasakan anak menggunakan gadget setiap hari tanpa batasan," tegasnya.
Para ahli memang tidak menyarankan penggunaan gadget sama sekali untuk anak di bawah usia 2 tahun. Sementara untuk usia 2 - 5 tahun disarankan akses gadget 1 jam per hari dengan program berkualitas.
Kemudian di usia 6 tahun ke atas anak boleh bermain gadget sesuai waktu yang disepakati dengan orang tua, misalnya maksimal 2 jam per hari.
Baca kelanjutannya di halaman berikutnya...
Intan bersyukur di usia 3 tahun Senja dinyatakan telah pulih dari speech delaydan ADHD innatentive, serta sudah tumbuh sesuai milestone.
Tentunya itu semua didapat berkat serangkaian terapi yang Senja jalani dan stimulasi yang Intan berikan atas saran profesional. Selain itu, kesadaran Intan akan kondisi anaknya juga jadi faktor pendukung Senja tertangani sejak dini.
Atas saran profesional pula, Intan memutuskan menyekolahkan Senja di kelas toddler di Jakarta pada usia 3 tahun untuk mendukung keterampilan sosialnya.
Lihat Juga :![]() |
"Dari situ mulai kelihatan eskalasinya cepat banget. Alhamdulillah banget Senja dengan perkembangannya dia," ujar Intan.
Intan menuturkan, kegiatan saat terapi merangsang kemampuan sensori dan motorik Senja, sementara sekolah mendukung Senja untuk punya teman sebaya yang bisa merangsang kemampuan sosialnya.
Rutinitas dan 'kesibukan' ini tentu tak didapat kala Senja hanya di rumah saja dengan minimnya stimulus.
Lihat Juga :![]() |
"Sampai rumah juga dia udah capek karena sekolah dan terapi. Sampai rumah tinggal tidur dan nonton TV, kita enggak main gadget lagi pada saat itu," kata dia. Kini Senja sudah berusia 5 tahun dan tumbuh jadi anak yang sehat dan lincah. Ia tak lagi harus terapi.
Ya, memberikan stimulasi untuk anak sesuai usia dan kebutuhannya memang wajib dilakukan orang tua. Orang tua butuh 'hadir' sepenuhnya untuk anak.
Menurut Aninda, persoalannya saat ini tidak sedikit orang tua yang menganggap gadget sebagai sarana 'belajar' anak, karena di dalamnya ada aplikasi atau tontonan yang diasumsikan bisa menambah kemampuan kognitif anak.
Selain itu, banyak orang tua yang merasa anak lebih anteng saat menggunakan gadget, sehingga gadget diberikan sebagai 'pelarian' dari pola asuh terstruktur yang semestinya dilakukan oleh orangtua.
"Yang ketiga, orang tuanya sendiri menggunakan gadget secara rutin dan dalam durasi panjang, sehingga ada kemungkinan anak-anak yang tidak mendapatkan pendisiplinan dalam menggunakan gadget akan mencontoh orang tuanya," kata Aninda.
Aninda mengatakan, alih-alih bergantung pada gadget di luar usia dan kebutuhan anak yang menyebabkan kecanduan, orang tua perlu mendampingi anak untuk melakukan kegiatan yang menarik sesuai minatnya.
Lihat Juga :![]() |
Misalnya, untuk anak yang suka olahraga, orang tua bisa mengajak anak untuk ikut klub olahraga untuk menyalurkan energinya. Untuk anak yang suka seni, orang tua bisa memfasilitasi anak dengan membelikan peralatan art and craftagar anak ada 'kesibukan' lain di rumah.
"Memang terkesan orang tua perlu 'mau repot' agar anak tidak ketergantungan dengan gadget. Namun, hal ini adalah bekal yang diajarkan orangtua pada anak dan bisa membawa anak lebih bijak dalam menggunakan gadget kelak," kata Aninda.
Dengan begitu, gadget bisa dijadikan sekutu, tak sekadar musuh dalam pengasuhan.
很赞哦!(7521)
相关文章
- Presiden Prabowo Hadiri Salat Iduladha 1446 Hijriah di Masjid Istiqlal
- Simbol Kekayaan Budaya dan Syariat, Ini Yang Perlu Kamu Ketahui Sebelum Berkurban
- Tanah Wakaf Tak Lagi Terbengkalai, Menteri Nusron Umumkan Gebrakan Demi Umat
- FOTO: Tsunami Pakaian Bekas di Ghana
- 7 Tips Pijat Sensual, Foreplay yang Bikin Badan Rileks
- FOTO: Renovasi Piramida Mesir Picu Kemarahan Sejumlah Pihak
- Pelancong Indonesia Kini Bisa Bebas Visa Berkunjung ke Iran
- FOTO: Jenaka Badut 'Menginvasi' Gereja di London
- 5 Makanan Ini Harus Dihindari Penderita Asma, Bisa Bikin Kambuh
- Mendikdasmen: Meningkatkan Literasi Anak Tak Hanya Bisa Dilakukan di Sekolah
热门文章
站长推荐
ARMY Datang Sejak Pagi Buta Demi BTS POP
Mendikdasmen: Meningkatkan Literasi Anak Tak Hanya Bisa Dilakukan di Sekolah
Jangan Salah, Ini Beda Autoimun dan Alergi Biasa
Dari High ke Medium Risk, ESG PLN Tembus Standar Global
Korlantas Siapkan 3 Skema Rekayasa Lalu Lintas Atasi Kemacetan di Libur Nataru
Rangkap Jabatan Wamen sebagai Komisaris BUMN Disorot, Dinilai Langgar Prinsip Tata Kelola
10 Tempat di Jakarta Gelar Pertunjukan Barongsai Saat Imlek 2024
Golkar Beri Sinyal Bakal Dukung Prabowo Lagi: Kami Kawal Sampai Selesai, 2029 Kita Bicarakan Lagi
友情链接
- quickq官网多少
- quickq下载app
- quickq电脑版怎么用
- quickq充值不了的原因是
- quickq在哪下载
- quickq手机版免费下载
- quickq最新官方下载
- quickq安卓下载地址
- quickq加速器下载
- quickq苹果版ios
- quickq安卓官网下载
- quickq加速永久免费
- quickq客户端下载
- quickq加速器官网官网
- quickq最新官网地址
- quickq.apk
- quickq网站是多少
- quickq加速器官网js7
- quickq官网下载安卓版
- quickq官网ios手机下载
- quickq最新版本安卓下载
- quickq中文版下载
- quickq下载官网免费
- quickq加速器官方
- quickq安卓版免费下载
- quickq会员价格
- quickq快客官网
- quickq网站是多少
- quickq会员共享
- quickq充值最简单三个步骤
- quickq app
- ?quickq
- quickq官网进入
- quickq梯子
- quickq怎么付费
- quickq充值中心
- quickq收费
- quickq快客加速器
- quickq官网充值
- quickq ios
- quickq加速永久免费
- quickq苹果版ios
- quickqios版免费下载
- quickq.net
- quickq免费下载
- 快客quickq官网下载
- quickq充值入口
- quickq官网下载电脑
- quickq加速器官网知乎
- quickq官网下载安卓最新
- quickq app 下载
- 苹果手机怎么下载quickq
- quickq是啥
- quickqjs7官网
- quickq官网下载苹果手机
- quickq网页版入口
- quickq最新官网
- quickq官网下载apk
- quickqios版本
- quickq官网下载电脑版官方
- quickq网站
- quickqapp苹果版
- quickq费用
- quickq登录不了
- quickq加速器官网链接
- quickq快客官网苹果下载
- quickq电脑版官网下载
- quickqios版本
- quickq苹果版下载
- quickq充值页面
- quickq app
- quickq官方下载app
- 官方正版quickq加速器
- quickq官网入口
- quickqios官网
- quickq最新版本
- quickq手机端下载地址
- quickqapp苹果版
- quickq加速器下载安卓
- quickq苹果手机下载
- quickq苹果版怎么下载
- quickq官方安卓版下载
- quickq梯子
- quickq
- quickq快客加速器官网
- quickq下载app
- quickq下载官方苹果
- quickq加速器在哪下
- quickq账号购买
- quickq加速器官网官网
- quickq是干什么的
- quickq充值入口在哪里
- quickq苹果app下载
- quickq官网下载电脑版最新
- 怎么下载quickq苹果版
- quickq充值多少