Bali Masuk Daftar Destinasi Tak Layak Dikunjungi, Dispar Angkat Bicara

Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Bali Tjok Bagus Pemayun tidak sepakat dengan rekomendasi situs panduan perjalanan luar negeri, yang menyarankan tidak mengunjungi Pulau Dewata pada 2025.
Situs panduan perjalanan Fodor's merilis 15 destinasi wisata yang sebaiknya tidak dikunjungi pada tahun depan, salah satunya Bali. Pemayun sendiri menegaskan Bali masih layak dikunjungi wisatawan mancanegara.
Pemayun menilai anggapan bahwa Bali tidak layak dikunjungi karena mengalami overtourismatau kepadatan wisatawan, tidak berdasarkan kajian yang utuh.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pilihan Redaksi
|
"Betul Bali macet, kan hanya di Bali selatan saja. (Kajiannya) iya kurang utuh. Kan itu Pulau Bali, ada parameter yang beberapa, iya kita akui di Bali selatan masih terkonsentrasi di sana," jelas Pemayun.
Kemudian, kalau dari segi data bahwa Pulau Bali juga tidak bisa disebut overtourism. Sebab, data kunjungan wisatawan sejak 2019 itu mencapai 6,2 juta per tahun dan tingkat hunian hotel rata-rata 80 persen, tetapi itu terkonsentrasi di Bali selatan.
"Kadang di peak season 90 persen, tapi kalau kita ngomong average kan seluruh Bali,bukan hanya selatan. Ketersediaan kamar juga masih banyak, itu artinya memang belum (overtourism)," ucapnya.
Menurutnya, kalau disebut overtourismtentu wisatawan itu melebihi kapasitas di Bali dan hitung-hitungannya tentu harus seluruh Pulau Dewata, bukan hanya bagian selatan. Dispar Bali sendiri meyebut telah menyusun pola perjalanan agar wisatawan di Bali bisa berwisata ke wilayah bagian timur, barat dan utara.
"Kalau kita hitung-hitungan tidak overtourism. Dan kita sudah menyusun pola perjalanan itu, yang bekerja sama dengan Kampus Universitas Udayana di Bali utara, timur, barat, kita komunikasikan juga dengan Asita yang mengatur itu," ujarnya.
"Kita akui memang alih fungsi lahan memang hanya terkonsentrasi di Bali Selatan. Jadi tidak ada alasan bahwa Bali overtourismsebagai parameter bahwa Bali tidak direkomendasi kunjungan. Saya pikir artinya memang Bali sangat layak jadi kunjungan, tidak hanya sekarang, setiap saat juga, karena kita sekarang sudah mulai menata," papar Pemayun.
Sebelumnya, Fodor, situs yang menyediakan panduan perjalanan, telah merilis daftar destinasi yang sebaiknya perlu dipertimbangkan ulang untuk dikunjungi pada 2025.
(kdf/wiw)相关文章
Jalan Berbayar di Jakarta Bakal Diterapkan Dari Pukul 05.00
SuaraJakarta.id - Sekretaris Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta, M. Taufik Zoelkifli mengkritisi rencana pe2025-05-20Livin by Mandiri Catat Kinerja Positif di Kuartal I 2025, Capai Transaksi hingga Rp1.070 Triliun
SuaraJakarta.id - Komitmen dalam menghadirkan layanan keuangan secara digital yang mudah dan terinte2025-05-20- Warta Ekonomi, Jakarta - Presiden Rusia Vladimir Putin dilaporkan tidak memiliki rencana untuk melak2025-05-20
FOTO: Keindahan 'Mata Biru Muda', Mekarnya Bunga Nemophila di Jepang
Jakarta, CNN Indonesia-- Di Hitachi Seaside Park, Ibaraki, Jepang, pengunjung bis2025-05-20Perkara UAS dan Singapura, Pakar Politik Minta Pemerintah Detailkan UU Radikalisme: Bagaimanapun...
Warta Ekonomi, Jakarta - Rancunya istilah radikalisme kembali mencuat setelah kasus penolakan Ustaz2025-05-20Pemprov Jabar Pastikan Renovasi SLBN A Pajajaran Tak Ganggu Pembelajaran
Warta Ekonomi, Bandung - Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman, memastikan2025-05-20
最新评论