时间:2025-05-25 13:53:01 来源:网络整理 编辑:百科
Jakarta, CNN Indonesia-- 'Sarapanseperti raja, makan siang seperti pangeran, dan makan malam seperti quickq苹果版下载安装
'Sarapanseperti raja, makan siang seperti pangeran, dan makan malam seperti orang miskin.'
Pepatah di atas sering didengar banyak orang. Pepatah tersebut setidaknya menyebutkan bahwa semakin awal waktu makan, semakin besar porsi makanan yang dikonsumsi.
Pertanyaannya, benarkah pola makan seharusnya demikian?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pilihan Redaksi
|
Ahli kronobiologi Frank AJL Scheer mengatakan, pada pagi hari tubuh siap untuk menyantap makanan berat. Tubuh siap menyerap nutrisi dan mendistribusikannya ke sel-sel tubuh untuk mendukung aktivitas harian.
"Namun, seiring berjalannya hari, organ-organ yang membantu Anda memetabolisme nutrisi, seperti hati dan pankreas, mulai merespons lebih lambat," ujar Scheer.
Para peneliti melihat efek tersebut pada kadar gula darah. Jika Anda makan pagi dan malam dengan porsi yang sama, maka lonjakan gula darah akan lebih besar.
Belum lagi kadar melatonin yang meningkat sekitar 1-2 jam sebelum waktu tidur. Peningkatan kadar melatonin dapat menekan sekresi insulin dari pankreas sehingga tubuh lebih sulit mengatur gula darah.
Saat gula darah sering meningkat akibat makan malam dengan porsi besar, risiko tekanan darah tinggi, peradangan kronis, obesitas, dan diabetes tipe 2 akan ikut meningkat.
"Penelitian juga menunjukkan bahwa mengonsumsi makanan besar di malam hari dapat meningkatkan aktivitas jalur metabolisme tertentu yang menyebabkan penyimpanan lemak saat tidur," tambah Scheer menjelaskan.
![]() |
Fakta lainnya, tinjauan dari sembilan studi menemukan, orang yang mengonsumsi kalori paling banyak saat sarapan atau makan siang kehilangan berat badan sedikit lebih banyak daripada mereka yang mengonsumsi kalori terbanyak saat makan malam.
Penelitian lainnya juga menemukan, orang-orang merasa kurang lapar sepanjang hari saat mengonsumsi makan besar kala sarapan.
Para ahli mengingatkan bahwa makan malam tak harus menjadi makanan terkecil dalam sehari. Namun idealnya, makan malam tak harus menjadi porsi makan terbesar.
Ahli epidemiologi Nour Makarem menyarankan untuk mencari cara-cara kecil demi mendapatkan asupan kalori lebih banyak pada pagi hari.
Lihat Juga :![]() |
Anda bisa memulai dengan memprioritaskan sarapan bergizi yang mengandung protein.
"Orang-orang terkadang mengatakan bahwa mereka tidak lapar di pagi hari. Tapi, itu mungkin karena mereka makan malam dengan porsi besar sebelumnya," ujar dia.
Coba juga untuk menyediakan porsi makanan yang besar pada siang hari. Dengan begitu, Anda akan merasa kurang lapar pada malam hari.
(asr/bac)Papa Novanto Akui Fee PLTU Riau2025-05-25 13:50
Studi Temukan Rutin Makan Yogurt Turunkan Risiko Kanker Kolon2025-05-25 13:45
FOTO: Turis Kembali Padati Pulau Santorini Usai Diguncang Ribuan Gempa2025-05-25 12:40
Fenomena Langka, Wanita 21 Tahun Alami Keringat Darah2025-05-25 12:23
Catatkan Rekor MURI, 999 Penari Sufi Meriahkan Harlah Ke2025-05-25 12:20
FOTO: Prosesi Jalan Salib di Berbagai Daerah2025-05-25 11:35
IHSG Anjlok, OJK Izinkan Perusahaan Buyback Saham Tanpa RUPS2025-05-25 11:26
Mayapada Healthcare Perdalam Kemitraan dengan Apollo Hospitals India2025-05-25 11:17
Reklamasi Program Pemerintah ataukah Swasta?2025-05-25 11:16
Komisi III DPR: Restorative Justice Usai Vonis Hakim Perlu Diatur dalam Undang2025-05-25 11:08
5 Orang yang Harus Hati2025-05-25 13:52
Mau Makan Nasi Saat Diet? Ini Beras Terbaik untuk Turun Berat Badan2025-05-25 12:12
5 Manfaat Menakjubkan Makan Nanas dan Efek Sampingnya2025-05-25 12:05
Wamenekraf Nilai Pegiat Ekraf di Yogyakarta Perlu Dapat Banyak Akses Kolaborasi2025-05-25 11:34
FOTO: Nuansa Ramadan Masjid Terujung di Kutub Utara2025-05-25 11:32
Giring Ganesha Ungkap Pesan Prabowo Subianto Sebelum Diangkat Jadi Wamen Kebudayaan RI2025-05-25 11:31
Draft RKUHAP: Pasal Penghinaan Presiden Bisa Diselesaikan Lewat Restorative Justice2025-05-25 11:26
INFOGRAFIS: Minum Serai Setiap Hari, Apa Saja Manfaatnya?2025-05-25 11:24
Misa Arwah untuk Paus Fransiskus Digelar di Katedral Jakarta2025-05-25 11:12
Komisi III DPR: Restorative Justice Usai Vonis Hakim Perlu Diatur dalam Undang2025-05-25 11:08