您的当前位置:首页 > 知识 > Kebijakan Makan Siang Gratis Prabowo 正文
时间:2025-06-13 21:27:19 来源:网络整理 编辑:知识
JAKARTA, DISWAY.ID- Kebijakan anggaran makan siang gratis sebesar 71 triliun yang disetujui oleh Pre quickq.
JAKARTA,quickq. DISWAY.ID- Kebijakan anggaran makan siang gratis sebesar 71 triliun yang disetujui oleh Presiden Jokowi dan tim gugus tugas sinkronisasi pemerintahan Prabowo - Gibran mengundang banyak kritik, baik dari masyarakat maupun dari pakar ekonomi.
Kebijakan prematur ini diperkirakan akab menimbulkan masalah baru untuk APBN 2025 mendatang.
BACA JUGA:Banggar DPR Setuju Anggaran Program Makan Bergizi Prabowo Rp71 Triliun
BACA JUGA:Jokowi Cemas Turbulensi Politik Bisa Ganggu Transisi ke Pemerintahan Prabowo
Menurut Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Esther Sri Astuti, program makan siang gratis ini pada dasarnya hanya akan membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Apalagi kalau dilihat secara kebutuhan, jumlah Rp 71 triliun itu terbilang fantastis dan hampir sama dengan anggaran kebutuhan Ibu Kota Nusantara.
"Kalo menurut saya multiplier effect kebijakan ini hanya berdampak jangka pendek dan tidak beda jauh dengan bantuan sosial," kata Esther dalam keterangannya pada Selasa 25 Juni 2024.
Menurut Esther, program makan bergizi gratis itu tidak memberikan solusi baru bagi akar permasalahan, dan tak membantu Indonesia mewujudkan visi Indonesia emas.
BACA JUGA:Kompak Tim Prabowo dan Sri Mulyani Tampil Bersama: Tegaskan Komitmen Defisit APBN di Bawah 3%
BACA JUGA:Prabowo: Selamat Ulang Tahun Bapak Presiden Jokowi
"Untuk bisa mewujudkan Indonesia generasi emas adalah penguatan sumber daya manusia," imbuh Esther.
Hal serupa juga dikatakan oleh Ekonom Senior INDEF, Tauhid Ahmad. Menurut Tauhid, dana anggaran Rp 71 triliun ini berpotensi untuk menambah akumulasi hutan negara Indonesia.
"Jadi memang ada risiko ketika anggaran ini dimunculkan. Yang saya lihat dari PPKM dengan apa yang disampaikan bu Menteri, tampaknya ada upaya optimalisasi dari defisit. Kalo kemarin batas defisitnya sekitar katakanlah 2.45 sekarang udah jadi 2.82 persen dari Pajak Domestik Bruto (PDB), berarti itu ada tambahan 40 sampai 50 triliun Rupiah dari defisit, jadi ingin maksimalin defisit ya dari PDB," papar Tauhid.
"Tapi risikonya akumulasi utang kita totalnya akan bertambah, karena di tahun 2024 kita sudah berhasil di bawah 2.3 persen PDB, jadi kalau kita lebarkan defisitnya jadi 2,82 persen ya utang kita nambah," tutupnya.
RI Mau Jual Listrik 3,4 GW ke Singapura, Ini Pemainnya!2025-06-13 20:28
Polisi Olah TKP, Sekuriti Eka Hospital Serpong Larang Wartawan Mendekat2025-06-13 20:25
Apa yang Terjadi Jika Makan Alpukat Setiap Hari?2025-06-13 20:23
Musim Hujan Anti Basah, Jangan Lupa 5 Barang Ini Wajib Dibawa2025-06-13 20:14
Pemerintah Berencana Berlakukan Bea Masuk Impor 200 Persen, Hippindo Sarankan Begini2025-06-13 20:01
Benarkah Sarapan di Hotel Bisa Makan Sepuasnya?2025-06-13 19:55
Robot Damkar DKI Disorot PSI, KPK Turun Tangan Dong!2025-06-13 19:52
Neraca Dagang Nyaris Tekor, Diselamatkan Komoditas Non2025-06-13 19:33
Damai Harus, Tapi Soal Rasisme Polisi Harus Usut Tuntas2025-06-13 19:14
Neraca Dagang Nyaris Tekor, Diselamatkan Komoditas Non2025-06-13 19:06
Trump Sebut Deadline Tarif Bisa Diperpanjang, Ini Syaratnya!2025-06-13 20:18
Pidato Penutupan Rakernas ke2025-06-13 20:08
Korlantas Polri Launching IRSMS Mobile Presisi dan Pengembangan Smart City di Ajang Syukuran HUT ke2025-06-13 20:06
Anies Kunci Jakarta, Mensos Buka2025-06-13 19:27
Dukung Peningkatan Mutu Pendidikan di Daerah, BRI Ajak Guru se2025-06-13 19:18
Cara Bikin Alpukat Cepat Matang, Pakai Merica Hingga Tusuk Gigi2025-06-13 19:07
Pimpin Doa di Upacara, Menag Yaqut Sebut Takdir Tuhan Selamatkan Pancasila2025-06-13 18:57
Jadwal Pendaftaran Capres dan Cawapres Dimajukan, KPU: Tak Ada Aspek Politik2025-06-13 18:56
Lepas dari Rugi, Timah (TINS) Alokasikan Rp474,6 Miliar Laba untuk Dividen2025-06-13 18:52
Personal Color Analysis, Memaksimalkan Tampilan Dengan Warna Personal2025-06-13 18:43