IHSG Jeda Siang Terkoreksi Tipis ke 7.064, MAPA, ARTO dan TOWR Top Losers LQ45
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tampak masih mencetak rapor merah pada penutupan sesi pertama Selasa (3/6/2025). IHSG terkoreksi tipis 0,85 poin atau 0,01% ke level 7.064,21.
Perlu diketahui bahwa pada perdagangan pagi tadi IHSG sempat berada di zona hijau dan menempati titik tertingginya pada level 7.090,35. Sementara titik terendahnya berada di level 6.994,15.
Pergerakan saham pada jeda siang ini terus didominasi oleh tren negatif. Total ada 317 saham melemah, 272 saham menguat, dan 212 saham cenderung stagnan.
Baca Juga: IHSG Belum Tentu 'Terbang' Usai Pembatalan Tarif Trump, OJK: Investor Perlu Waspada
IHSG tercatat telah membukukan nilai transaksi Rp8,36 triliun. Hal itu diperoleh dari adanya perdagangan 15,34 miliar lembar saham dengan frekuensi sebanyak 737.969 kali.
Pada pertengahan hari ini, posisi saham top losers LQ45 diduduki oleh PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA) yang merosot -3,33% ke Rp725. Disusul PT Bank Jago Tbk (ARTO) yang menyusut -3% ke Rp1.780 dan PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) yang ambruk -2,63% ke Rp555.
Baca Juga: BEI Keluarkan Peringatan atas Saham BAJA dan BCIP, Ada Apa?
Sementara itu, posisi top gainers LQ45 ditempati PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) yang terapresiasi 3,23% ke Rp1.280. Selanjutnya, PT Barito Pacific Tbk (BRPT) yang menanjak 3,20% ke Rp1.290 dan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) yang naik 3,07% menjadi Rp1.345 per saham.
相关推荐
- BTN Gerak Cepat Urus Izin Spin Off BTN Syariah Usai Dapat Restu Presiden Prabowo
- Menko AHY Tegaskan Pentingnya Semangat Pembangunan Infrastruktur ke Depan
- Diskon Tarif Listrik Batal, Pemerintah Butuh Uang untuk Bayar Utang Rp178,9 Triliun
- FOTO: Senyum Rekah Victoria Kjaer Theilvig, Miss Universe 2024
- Mendikdasmen Abdul Mu’ti Segera Sampaikan Skenario Terbaru Zonasi dan PPDB pada Prabowo
- KPK Tetapkan Tiga Tersangka Baru Kasus Suap BWS Bengkulu
- Dinamika Pasar Minyak dan Trend Mendatang Bersama Octa Broker
- Masyarakat Tak Sanggup Menabung, LPS: Konsumen Terkapar oleh Biaya Pendidikan dan Utang