Digitalisasi Indonesia Bukan Jakarta Sentris Lagi
时间:2025-05-31 13:52:23 出处:休闲阅读(143)
Pemerataan digital Indonesia menunjukkan kemajuan berarti. Berdasarkan laporan East Ventures – Digital Competitiveness Index (EV-DCI) 2025, sejumlah provinsi di wilayah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (3T) mencatat lonjakan signifikan dalam daya saing digital, dengan Papua menjadi sorotan utama setelah melesat 14 peringkat dari posisi 34 ke posisi 20 secara nasional.
Laporan yang dirilis East Ventures bersama Katadata Insight Center itu mencerminkan peningkatan berkelanjutan dalam kompetensi digital nasional. Skor nasional EV-DCI 2025 tercatat 38,8, naik dari 38,1 pada 2024. Lonjakan ini menunjukkan kesenjangan digital antarwilayah perlahan menyempit, terutama di kawasan pedesaan dan tertinggal.
“Hal yang menggembirakan adalah sejumlah provinsi dari wilayah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (3T) kini menunjukkan tren peningkatan yang menjanjikan,” kata Willson Cuaca, Co-Founder dan Managing Partner East Ventures dalam keterangannya, Selasa (27/5/2025).
Baca Juga: Investasi Startup AI di Indonesia Naik 141,5%, Kini Tembus US$542,9 Juta
Papua mencatat kinerja digital yang mengesankan seiring pertumbuhan ekonominya yang mencapai 7,8% pada 2024, jauh melampaui rata-rata nasional sebesar 5,0%. Pertumbuhan tersebut ditopang oleh perbaikan infrastruktur, peningkatan akses internet, serta pemanfaatan teknologi digital yang lebih merata, mendorong daya saing provinsi tersebut secara signifikan.
Laporan EV-DCI juga mencatat penurunan kesenjangan digital antara provinsi teratas dan terbawah. Selisih skor antara DKI Jakarta (78,4) dan Papua Pegunungan (21,6) kini menjadi 56,9 poin, turun dari 60,4 poin pada tahun sebelumnya. Rata-rata kenaikan skor kelompok provinsi di papan bawah bahkan melampaui kelompok papan atas, menandakan percepatan adopsi teknologi di wilayah yang sebelumnya tertinggal.
Baca Juga: Kreator Konten Wajib Tahu! Komdigi Buka Pelatihan Etika Digital
Pendorong lainnya adalah penetrasi teknologi baru seperti kecerdasan buatan (AI) yang mulai dimanfaatkan luas di sektor pendidikan, pertanian, dan layanan publik. East Ventures mencatat bahwa investasi pada startup berbasis AI di Indonesia menembus US$542,9 juta pada 2024, meningkat 141,5% dibandingkan 2020.
Willson menekankan bahwa laporan ini tidak hanya sebagai indikator tahunan, tetapi juga sebagai “kompas strategis” untuk mengarahkan evolusi digital Indonesia menuju 2045. Ia optimistis kolaborasi lintas sektor akan menciptakan pertumbuhan ekonomi digital yang inklusif dan berkelanjutan.
Kemajuan signifikan di wilayah 3T memperkuat optimisme bahwa Indonesia mampu menjadi negara dengan daya saing digital tinggi pada 2045—bukan hanya cepat, tetapi juga merata.
上一篇: Diperiksa 8,5 Jam, Maria Lestari Gak Tau Dipanggil KPK soal Kasus Hasto
下一篇: Jepang Destinasi Favorit Orang Indonesia untuk Liburan Akhir Tahun Ini
猜你喜欢
- Ssst..! Belanja Merchandise BNI Java Jazz 2025 Bisa Dapat Diskon 20%, Begini Caranya
- Anjing Kabur dari Pesawat di Paris, Kini Hilang Terjebak Badai Salju
- Banjir Bandang Sumbar Telan 43 Korban Jiwa, Sejumlah Jasad dalam Kondisi Tak Utuh
- Anjing Kabur dari Pesawat di Paris, Kini Hilang Terjebak Badai Salju
- FOTO: Berkunjung ke Festival Memancing di Atas Es Korsel
- Menteri PPPA Minta Tenaga Pendidikan di Sekolah Rakyat Dipersiapkan Secara Matang
- Bantah Survei CSIS, Musni Umar Yakin Kinerja Anies
- Usai Irjen Ferdy Sambo, Jenderal Listyo Tindak Lagi 2 Perwira Polri, Sikap Tegasnya Tak Terbendung!
- Pria Rusia Naik Pesawat ke AS Tanpa Tiket, Paspor, dan Visa, Kok Bisa?